Sunday 7 February 2016

Cyanida dalam secangkir kopi

Penyelidikan tentang pembunuhan menggunakan cyanida yang dimasukkan kedalam secangkir kopi dan sempat diminum oleh sang korban sampai meninggal dunia menurut pendapat saya kurang lengkap.

Saya mengikuti peristiwa ini hanya dari tayangan-tayangan media masa, oleh sebab itu saya juga akan menilai dari apa yang terlihat dalam tayangan tersebut.

Yang banyak ditayangkan dalam media-media adalah peristiwa yang terjadi sekitar PERACUNAN DENGAN ASUMSI  DATANGNYA CYANIDA TERSEBUT DARI LUAR CAFE. Apakah tidak mungkin cyanida itu masuk atau dimasukkan dalam kopi yang akan disuguhkan itu sudah terjadi dalam dapur cafe tersebut atau dalam perjalanan dari dapur sampai dimeja saji. 

Apakah sudah DIBUKTIKAN bahwa masuknya cyanida tersebut tidak terjadi dalam dapur ataupun dalam perjalanan dari dapur sampai kemeja saji.?

Kalau ini belum dilakukan berarti bahwa probability datangnya cyanida kedalam secangkir kopi tersebut masih fifty-fifty bisa dari luar atau dari dalam cafe.Oleh sebab itu penyelidikan kedalam-pun perlu dilakukan dengan intensitas yang sama.

Kalau yang saya lihat dari tayangan-tayangan media ini benar yaitu memang BELUM DIBUKTIKAN bahwa datangnya cyanida TIDAK DARI DALAM CAFE, maka penyelidikan tersangka pelaku kejahatan bisa keliru karena didasarkan pada ASUMSI bukan data lapangan yang lengkap. Asumsi hanya boleh dipakai pada tahap awal.  Pada saat akan diambil kesimpulan asumsi harus sudah dibuktikan kebenarannya, atau penyelidikan tersebut tidak boleh dikatakan ILMIAH.

Kerugian pada penyelidikan tidak ilmiah bisa membuat keputusan yang keliru. Karena kasus ini termasuk kriminal maka kekeliruan dalam penyelidikan dan akhirnya menimbulkan keputusan yang keliru berarti sengaja atau tidak sengaja  justru melindungi pelaku kejahatan.

Media masa yang menayangkan peristiwa ini seyogianya menayangkan penyelidikan kedalam juga kalau memang pernah dilakukan sehingga memberi pandangan yang adil kepada pemirsa.

Semoga tulisan ini berguna. 
 metalicon@live.com